Perjalanan pun dilanjutkan menuju pantai Parangtritis.
Jika Candi Prambanan terletak di pinggiran daerah Sleman, pantai yang
disebut-sebut sebagai homebase Nyi
Roro Kidul alias Ratu Pantai Selatan ini terletak di daerah Bantul. Sekitar dua
jam perjalanan dari Candi Prambanan. Dari Candi Prambanan, kita dapat menumpang
Trans-Jogja turun di halte terdekat dengan Jl. Parangtritis seharga Rp 3500,-.
Dari situ, kita berganti dengan angkutan minibus menuju ke terminal Kretek
seharga Rp 8000,- (tahun 2011). Setelah sampai di terminal Kretek, kita tinggal
berjalan menuju ke pantai sejauh 2 km. Jika memakai motor seperti kami, dari
Prambanan (kembali ke pusat daerah Sleman dengan rute yang sama dulu) tinggal
mengikuti jalur Ring Road Selatan hingga bertemu dengan perempatan Ring Road
Selatan – Jalan Parangtritis, Dari situ belok ke arah selatan dan tinggal lurus
mengikuti jalan yang satu rute dengan minibus tadi. Rute yang ditempuh ini juga
searah dengan rute menuju Pasar Seni Gabus di daerah Timbulharjo, Bantul yang
menjual berbagai macam kerajinan penduduk lokal dan kampus ISI Yogyakarta.
Keduanya terdapat di sebelah barat jalan.
Di sepanjang jalan, banyak ditemui
hamparan persawahan dan perbukitan mirip dengan jalan-jalan di Pulau Bali.
Dengan kontur jalan aspal yang mulus dan rata (tidak banyak tanjakan dan
turunan seperti kontur jalan khas pantai selatan lain di pulau Jawa),
perjalanan terasa nyaman. Lalu lintas juga tidak terlalu padat. Setelah ¾ jalan
dilalui, kami menemui pos retribusi. Harga yang harus dibayar per motor Rp
3000,- dan per kepala Rp 2000,-. Tak berselang lama, kami sampai di Pantai
Parangtritis. Pantainya bersih dengan ombak yang cukup besar. Garis pantainya
cukup panjang dengan pasir cenderung coklat bersih dan halus. . Di sekitar
pantai banyak losmen dengan rate mulai Rp 75.000,- hingga Rp 150.000,-. Ada juga vila di atas bukit yang letaknya
sekitar 3 km dari bibir pantai. Cocok untuk yang ingin menginap dan mengejar
sunset ataupun sunrise. Pemandangan sore
itu sangat indah. Langit biru dibelah oleh air laut dengan pantai yang masih
cukup terawat. Satu lagi keindahan Indonesia yang dapat saya lihat. Segera saya
& Gondhol beraksi dengan kamera handphone,hehehe.
Setelah puas mengambil gambar, saya bersantai sejenak diatas lautan pasir yang
terasa hangat.
Ramai orang bermain layang-layang, berkeliling menggunakan ATV
atau delman, dan bahkan ada juga beberapa cewek
wisatawan asing yang berkeliling dengan
menunggang kuda secara solo tanpa diiringi pemandu. Wah, serasa melihat kembali
telenovela “Marimar” yang tayang
ketika saya SD,hehehe. Matahari semakin condong ke barat tanda akan tenggelam.
Semakin banyak wisatawan yang datang untuk sekedar menikmati momen itu. Saya
memilih untuk segera pulang karena jika kami sampai di Sleman malam hari, akan
susah menemukan jalan sekalipun dengan bantuan Nokia Maps, hehehe. Dan motor segera kami arahkan ke jalan pulang.
Selamat sore dan sampai jumpa lagi Pantai Parangtritis. Bangun pagi keesokan
harinya menuju Candi Borobudur.=)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar