Sabtu, 20 September 2014

Menengok Air Ke Bendungan Serut

Hari libur lagi. Daripada diem di rumah saya dan nyonya kembali short trip di sekitaran Blitar, hometown kami. Kali ini tujuannya adalah ke salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Listrik (PLTA) atau secara singkat “bendungan” Serut yang terletak di Kanigoro, sekitar 25 km dari pusat kota. 

Bendungan Serut
 
Bendungan Serut Panorama (click)
Nama Serut diambil dari nama dusun yang menjadi lokasi pembangunan bendungan ini. Tidak jelas kapan bendungan ini dibangun karena saya tidak menemukan informasi di daerah bendungan namun jika melihat dari struktur bangunannya sepertinya bendungan ini dibangun di awal tahun 70an. Bendungan Serut ini termasuk salah satu dari beberapa bendungan lain yang memanfaatkan aliran sungai Brantas. 


Aliran Sungai Brantas
Selain dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik, bendungan ini juga dimanfaatkan sebagai media irigasi dan lokasi pemancingan. Sekitar setengah jam dari kota saya sampai di pintu masuk Bendungan Serut. Parkir motor Rp 3000,- dan tiket masuk sebesarRp 2000,-/orang. 


Pintu Masuk
Mobil dan motor bisa pilih parkir di dalam lokasi atau di depan pintu masuk. Di area ini terdapat beberapa gazebo yang pada umumnya digunakan orang memadu kasih (kencan - -“) karena selain view-nya langsung menghadap ke waduk, suasananya juga cenderung sepi. Agak ekstrim juga ketika saya menemui mobil yang kacanya tidak terlalu gelap ada bapak dan ibu-ibu sedang ganti baju (moga-moga karena kepanasan). Kebanyakan pengunjung lebih memilih berkumpul di bagian barat dan bagian timur. Di bagian timur ada kolam renang anak-anak sehingga suasananya riuh, riuh orang tua yang mengingatkan anaknya. Sudah menjadi hal umum pengantar lebih banyak daripada yang bermain,hehehe. Anaknya 2, yang nganter 5 orang dan hanya teriak-teriak. Filosofi kereta kelinci,hehehe. 

Jogging Track
Di bagian barat terdapat banyak kursi taman dengan jogging track di belakangnya. Beberapa rusa juga dipelihara di bendungan Serut. 


Kandang Rusa & Nyonya
Disediakan makanan gratis bagi mereka yang ingin memberi makan rusa maupun makan bareng rusa (makanannya bawa sendiri ya,jangan ngambil jatah rusa,hehe). Ingin bermain ayunan? Bisa. Ada ayunan dan jungkat-jungkit disini walaupun agak kumuh namun masih oke dibuat maen. 




Dengan banyaknya pohon yang masih rimbun, udara jadi sejuk dan nyaman untuk berkeliling. Ada satu pohon juga yang menggugurkan daunnya namun tidak berpengaruh banyak, tetap rimbun.Kalo lapar banyak tersedia cemilan khas tempat wisata yaitu bakso dan beberapa es yang diputer-puter dengan blender yang dinamakan milkshake. Di area barat ini juga ada beberapa pintu yang sepertinya dapat digunakan untuk memancing tepat di pinggir waduk. Boleh juga spot untuk berfoto disini. Karena areanya tidak terlalu luas, dalam satu jam kami sudah berhasil thawaf keliling taman. Saya lanjut lagi diatas bendungan sepanjang 35 meter di samping tujuh pintu air bendungan Serut. Sayangnya tidak terdapat spot menara pandang disini. Saya harus mencari sendiri spot yang bagus untuk mengambil gambar. 


Agak Serem Airnya


Jalanan Lengang
Dari kejauhan tampak dam dan plengsengan di bawah pintu air ambrol tergerus air. Sepertinya akibat usia yang menua dari dam dan plengsenganitu. Beberapa remaja nampak bersantai di area sekitar bendungan menikamati udara yang cukup semilir.  Tidak banyak pilihan bagi orang seusia saya selain pemandangan waduk yang indah dengan latar belakang perbukitan daerah Lodoyo. Namun jka mengajak anak kecil tempat ini adalah tempat yang tepat. Kunjungi Bendungan Serut ya.=)