Hari itu, 5 September 2012, di tangan saya
telah tergenggam tiket kereta api Matarmaja jurusan Blitar – Solo Jebres
seharga Rp 41.000,-. Tujuan sebenarnya memang Semarang & Ambarawa namun
karena tiket telah ludes, saya harus transit di Solo sebelum melanjutkan
perjalanan ke arah Semarang & Ambarawa. Tak berselang lama, kereta yang
saya tumpangi datang juga. Saya segera naik dan menyusul kompatriot saya, Kang
Ari, yang telah naik lebih dulu dari Stasiun Kotabaru Malang. Setelah seat ditemukan, saya segera beristirahat
sejenak sambil menyusun kembali rencana perjalanan selama di Semarang &
Ambarawa. Beberapa lokasi yang akan saya tuju diantaranya adalah Stasiun Kereta
Api Ambarawa, Candi Gedong Songo, dan Kota Tua Semarang. Beberapa tujuan
kuliner juga menjadi target saya seperti nasi timlo Solo, Bakmie Jawa, dan
sebagainya. Dengan banyaknya tujuan wisata yang ditawarkan, saya sendiri cukup
heran ketika beberapa teman saya yang saya ajak melakukan perjalanan menolak
dengan alasan tidak ada yang menarik di destinasi tersebut. Tak terasa kereta
yang kami tumpangi sampai di Stasiun Madiun.
Suasana Stasiun Madiun di malm hari |
Menunggu santai |
Waktu saat itu menunjukkan pukul
20.15 malam. Cukup lama kereta berhenti karena berpapasan dengan kereta lain
yang lewat, saya memilih untuk duduk santai di kursi stasiun sambil memotret
suasana stasiunyang berada satu kompleks dengan PT. INKA (Industri Kereta Api)
tersebut. Sepuluh menit kemudian, kereta kembali melanjutkan perjalanan menuju
Solo. Dengan jarak yang tidak terlalu jauh, sekitar pukul 22.10, kami berdua
sampai di stasiun Solo Jebres. Tanpa menghiraukan bujuk rayu (hehehe...) para
tukang becak serta ojek, kami langkahkan kaki mencari warung terdekat. Karena
tak kunjung menemukan nasi timlo setelah berkeliling selama setengah jam, kami
memutuskan untuk nyoto di sebuah
warung kecil di dekat stasiun. Warung tersebut terletak dekat dengan jalur bus.
Sempat terbesit keinginan untuk langsung melanjutkan perjalanan ke Ambarawa
namun kami urungkan karena ingin menikmati suasana kota Solo sejenak. Kami
segera berjalan kembali mencari free
homestay (masjid & SPBU 24 jam,hehehe...) untuk melepas lelah. Berbekal
GPS dari handphone Samsung kang Ari, kami menuju ke arah barat stasiun. Sekitar
5 kilo kami berjalan, tempat tersebut nihil ditemukan. Karena badan sudah
lelah, kami putuskan untuk naik becak saja,hehehe. Hotel Wigati adalah kata
pertama yang kami sebut pada tukang becak tersebut. Kenapa Hotel Wigati??Karena
hotel ini rate-nya mulai Rp 25.000,-/malam yang artinya sangat terjangkau
bagi kalangan low cost traveler. Segmen
yang menginap disini adalah para pedagang dari berbagi kota yang singgah untuk kulakandi pasar-pasar Solo. Beliau pun mengaminikarena sadar
dengan penampilan kami yang tidak mencerminkan bak turis berduit,hehehe. Sepanjang perjalanan, kami berdua mengobrol tentang
rencana perjalanan kami. Bapak tukang becak yang ternyata juga ikut
mendengarkan kemudian menyarankan agar kami lebih baik stay di teminal bus saja karena sekitar jam 3 pagi, bus jurusan
Ambarawa telah tersedia. Wah, ide yang bagus dan kami pun menyetujuinya. Becak
pun segera berbalik arah ke terminal bus Solo (saya lupa namanya, hehehe...).
Selembar uang Rp 10.000,- dan selembar uang Rp 5.000,- menandai perpisahan kami
dengan bapak tukang becak. Saya dan kang Ari segera bergegas ke mushola
terminal untuk memejamkan mata sejenak. Waktu saat itu menunjukkan pukul 00.20
tengah malam.Selang beberapa jam, adzan subuh berkumandang untuk mengingatkan
waktunya sholat subuh. Setelah sholat subuh kami memutuskan untuk langsung
menuju Terminal Bawen, terminal terdekat untuk jurusan Ambarawa(kata pak sopir,
hehehe...), dengan bus Safari AC jurusan Solo-Semarang berharga Rp 20.000,-.
Terminal Kota Solo di kala dini hari |
Sebenarnya saya masih penasaran dengan nasi Timlo Solo, namun waktu tidak
mengijinkan dan saya berkata dalam hati layaknya ucapan Komandan Deviss yang
melihat suitprototype War Machine
pada sekuel pertama Iron Man,”Maybe next time!!”. Dan bus pun meluncur menuju
destinasi sebenarnya, Ambarawa!!!=)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar