Selasa, 05 Juni 2012

Apa itu Papercraft/Pepakura?

Papercraft adalah seni menggunting, melipat, dan mengelem kertas yang telah memiliki pola menjadi suatu bentuk 3 dimensi. Papercraft adalah salah satu kerajinan kertas dari Jepang. Beberapa tahun lalu saya tidak paham sama sekali tentang apa yang disebut papercraft atau dalam bahasa Jepangnya adalah pepakura. Sampai seorang teman saya mengajak saya mencoba membuat kerajinan dari kertas ini. Ternyata sangat menarik dan menyenangkan. Siapa yang menyangka kertas yang datar-datar saja bisa diubah menjadi bentuk 3 dimensi. Dan akhirnya saya sendiri menjadi penghobi kerajinan ini walaupun masih dalam taraf builder saja karena masih awam sekali untuk mendesain suatu bentuk sendiri.  Bentuk-bentuk 3 dimensi yang biasa dibuat adalah miniatur mobil, kapal, pesawat terbang, action figure, dan masih banyak lagi. Saya kira hampir tidak ada bentuk yang tidak bisa diubah menjadi papercraft. Apresiasi saya berikan pada para designer yang memiliki imajinasi dan kreatifitas yang tinggi dalam menciptakan pola suatu papercraft. Papercraft yang mereka buat tak jarang sangat detail dan memiliki skala yang presisi dengan bentuk aslinya.

Salah satu contoh papercarft,Tank Challenger MK2 by Julius Perdana (paper-replika.com)
Bisa dibilang bagi anda penghobi model kit  yang harganya cukup mahal, papercraft bisa menjadi solusi alternatif dari hobi tersebut. Tidak sedikit mahasiswa juga yang telah menjadikan kerajinan ini sebagai hobi disela kesibukan kampus termasuk saya,hehehe. Peralatan yang digunakan untuk membuat papercraft cukup mudah didapat di toko-toko buku & alat tulis. Peralatan-peralatan tersebut diantaranya adalah :
1. Kertas. Kertas yang digunakan dengan ketebalan antara 100 gr s/d 210 gr tergantung skala model yang dibuat dan jenis lipatan yang dimiliki oleh pola tersebut. Kertas yang digunakan lebih baik yang memiliki permukaan yang halus dan khusus untuk mencetak objek dengan warna yang bervariasi. Selain itu lapisan kertas menyesuaikan model yang akan dibuat. Misal kertas glossy photo paper 150 gr, cocok untuk model miniatur pesawat, mobil, dan sejenisnya karena bersifat mengkilap dan warna yang tajam.

2.  Lem. Lem yang digunakan bisa dari berbagai merk. Asal tidak terlalu cair, cepat kering, tidak kaku, dan tidak menimbulkan perubahan warna. Saya sendiri menggunakan lem putih PVAC 60 gr bermerek Fox.
3. Gunting. Gunakan gunting yang tajam dan nyaman digenggam dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Gunting digunakan untuk memotong pola-pola besar dan lipatan.
4. Cutter. Cutter digunakan untuk memotong pola-pola kecil agar rapi dan tidak sobek. Gunakanlah cutter tajam dan nyaman digenggam. Bisa juga menggunakan cutter pen karena mata pisaunya memang didesain khusus untuk craft walaupun harganya sedikit lebih mahal.

5. Tracer. Tracer digunakan untuk menandai garis pelipatan pada pola. Tracer dapat diganti dengan pulpen tanpa tinta jika anda sulit menemukannya.

6. Penggaris. Penggaris digunakan untuk membantu memotong pola lurus yang panjang. Penggaris besi  dan penggaris mika  dapat digunakan asal kaku dan lurus
7. Cuting mat. Cuting mat biasanya berbahan dasar plastik silikon berwarna hijau dengan garis-garis skala. Tersedia dengan ukuran A4, A3, hingga A2. Cuting mat dapat menjaga ketajaman mata pisau cutter sehingga baik untuk digunakan. Namun jika tidak ada cutting mat maka sampul buku folio dari karton dapat digunkan untuk alas potong.

Beberapa alat lain dapat ditambahkan diantaranya adalah marker, doubletape, dan sebagainya tergantung kebutuhan. Banyak website dan blog yang menyediakan pola-pola papercraft. Mayoritas bersifat free dan patu dicoba. Berikut adalah link-link yang bisa dijadikan referensi yang salah satunya ada pada bagian “Link Weblog” pada blog ini.
-paper-replika, papercraft bercitarasa Indonesia
-paperpokes, khusus papercraft model Pokemon
Sebaiknya pilih pola yang tidak terlalu kecil dan mudah jika anda adalah seorang pemula. Semakin detail model yang dibangun, akan semakin banyak jumlah dan variasi ukuran pola yang perlu dibentuk. Kadang kejenuhan akan melanda jika pola yang ada berukuran kecil dan rumit. Pada saat itu sebaiknya anda berhenti dan melanjutkannya ketika mood anda telah baik karena mood sangat mempengaruhi hasil anda nanti. Jika model yang dibangun telah selesai, dapat ditambahkan dengan alas dan plastik mika (atau bahkan kaca) untuk display. Have fun!!! =)