Minggu, 07 Juli 2013

Pantai Pangi Yang Sedikit Terlupakan

Sebagai salah satu kota yang terletak di daerah pesisir selatan Jawa, Blitar memiliki beberapa pantai yang layak dikunjungi. Walaupun kebanyakan pantai tersebut memiliki karakteristik berombak besar dan didominasi oleh karang, ada juga pantai yang memiliki hamparan pasir lembut dengan jumlah karang yang minimal. Salah satu dari pantai tersebut adalah Pantai Pangi.



Pantai ini terletak tepat di sebelah pantai wisata utama di Blitar yaitu Pantai Tambakrejo. Berjarak sekitar 25 km dari pusat Kota Blitar, pantai ini dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan pribadi baik motor maupun mobil. Belum ada kendaraan umum menuju pantai ini. Jika dari Blitar, ikuti saja jalan menuju Pantai Tambakrejo setelah Jembatan Kademangan hingga pertigaan Monumen Trisula belok ke kanan. Dari situ anda sebaiknya bertanya kepada warga sekitar, karena jalan agak membingungkan bagi yang baru pertama kesana. Belum ada papan penunjuk jalan yang jelas untuk menuju ke Pantai Pangi. Saya sendiri terakhir mengunjunginya pada 2011 dan kondisinya tidak banyak berubah.  Untuk masuk ke Pantai Pangi, pengunjung dikenakan biaya masuk sebesar Rp 4.000,- + bea parkir tergantung jenis kendaraan yang dibawa. Dari tempat parkir, pengunjung bisa berjalan kaki, menyeberang sungai kecil dan ladang milik warga hingga sampai di bibir pantai. Jika tak ingin berjalan kaki, kendaraan pribadi (khusus sepeda motor) bisa dibawa hingga ke bibir pantai namun dengan resiko mogok karena kendaraan diajak menyeberangi sungai yang sama untuk pengunjung yang berjalan kaki. Masih minimnya perhatian dinas pariwisata setempat membuat destinasi wisata ini kurang terurus. Hanya ada beberapa warga yang secara swadaya membuat loket karcis di pintu masuk serta tempat parkir seadanya. Di bibir pantai ada sekitar 3 warung yang juga hasil swadaya warga. Sedikit memprihatinkan memang mengingat besarnya potensi wisata dari Pantai Pangi. Jangankan penjaga pantai, peringatan dilarang berenang bagi pengunjung seperti yang ada di pantai-pantai selatan Jawa lain pun tidak ada. Untungnya, keindahan Pantai Pangi masih terasa begitu alami dengan segala kekurangan tersebut. Dua karang di kedua sisi horison pantai menjadi pemecah ombak sehingga keganasan ombak Samudera Hindia tereduksi ketika menyentuh bibir pantai. Hamparan pasir putih dengan gradasi yang menarik membuat pantai ini menarik. 


Ada juga danau kecil berwarna hijau di sebelah timur pantai yang merupakan danau air payau. Danau ini biasanya digunakan untuk mandi dan berganti baju sebelum dan sesudah bermain air di pantai. Jika datang ketika air surut, pengunjung bisa melihat susunan karang yang cukup indah lengkap dengan biota-biota laut yang bermukim di dalamnya.


Tak sedikit warga yang sekitar juga memancing ikan di kondisi seperti itu. Tak jarang ketika saya berkunjung kesana, ada beberapa warga yang secara tak sengaja menemukan penyu yang terjebak kail pancing atau terjebak air surut tersebut. Penyu tersebut kemudian dilepaskan kembali karena memang itu kewajiban sesama makhluk hidup untuk saling melindungi. Warga disana pun memahami hal itu. Ternyata kearifan lokal masih terjaga. Garis pantainya memang tidak sepanjang Pantai Tambakrejo, namun terkesan lebih bersih dan natural. Banyak remaja dan keluarga menghabiskan hari disini. Dengan banyaknya pengunjung yang datang, semoga keperawanan pantai ini dapat terjaga sehingga membuat pengunjung kembali lagi. 


Pantai Pangi dengan segala keindahannya memang layak dikunjungi walaupun ada perjuangan yang dibutuhkan untuk mengunjunginya. Semoga dinas pariwisata setempat menaruh perhatian terhadap potensi-potensi wisata yang belum digarap secara maksimal seperti Pantai Pangi iniuntuk meningkatkan gairah wisata ke Blitar. Happy visit.=)

Tidak ada komentar: