Hari libur lagi. Daripada diem di rumah saya
dan nyonya kembali short trip di
sekitaran Blitar, hometown kami. Kali
ini tujuannya adalah ke salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Listrik (PLTA)
atau secara singkat “bendungan” Serut yang terletak di Kanigoro, sekitar 25 km
dari pusat kota.
Bendungan Serut |
Bendungan Serut Panorama (click) |
Nama Serut diambil dari nama dusun yang menjadi lokasi
pembangunan bendungan ini. Tidak jelas kapan bendungan ini dibangun karena saya
tidak menemukan informasi di daerah bendungan namun jika melihat dari struktur
bangunannya sepertinya bendungan ini dibangun di awal tahun 70an. Bendungan
Serut ini termasuk salah satu dari beberapa bendungan lain yang memanfaatkan
aliran sungai Brantas.
Aliran Sungai Brantas |
Selain dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik,
bendungan ini juga dimanfaatkan sebagai media irigasi dan lokasi pemancingan.
Sekitar setengah jam dari kota saya sampai di pintu masuk Bendungan Serut.
Parkir motor Rp 3000,- dan tiket masuk sebesarRp 2000,-/orang.
Pintu Masuk |
Mobil dan motor
bisa pilih parkir di dalam lokasi atau di depan pintu masuk. Di area ini
terdapat beberapa gazebo yang pada umumnya digunakan orang memadu kasih (kencan
- -“) karena selain view-nya langsung
menghadap ke waduk, suasananya juga cenderung sepi. Agak ekstrim juga ketika saya
menemui mobil yang kacanya tidak terlalu gelap ada bapak dan ibu-ibu sedang
ganti baju (moga-moga karena kepanasan). Kebanyakan pengunjung lebih memilih
berkumpul di bagian barat dan bagian timur. Di bagian timur ada kolam renang
anak-anak sehingga suasananya riuh, riuh orang tua yang mengingatkan anaknya.
Sudah menjadi hal umum pengantar lebih banyak daripada yang bermain,hehehe.
Anaknya 2, yang nganter 5 orang dan
hanya teriak-teriak. Filosofi kereta kelinci,hehehe.
Jogging Track |
Di bagian barat terdapat
banyak kursi taman dengan jogging track di
belakangnya. Beberapa rusa juga dipelihara di bendungan Serut.
Kandang Rusa & Nyonya |
Disediakan
makanan gratis bagi mereka yang ingin memberi makan rusa maupun makan bareng
rusa (makanannya bawa sendiri ya,jangan ngambil jatah rusa,hehe). Ingin bermain
ayunan? Bisa. Ada ayunan dan jungkat-jungkit disini walaupun agak kumuh namun
masih oke dibuat maen.
Dengan
banyaknya pohon yang masih rimbun, udara jadi sejuk dan nyaman untuk
berkeliling. Ada satu pohon juga yang menggugurkan daunnya namun tidak
berpengaruh banyak, tetap rimbun.Kalo lapar
banyak tersedia cemilan khas tempat wisata yaitu bakso dan beberapa es yang
diputer-puter dengan blender yang dinamakan milkshake. Di area barat ini juga
ada beberapa pintu yang sepertinya dapat digunakan untuk memancing tepat di
pinggir waduk. Boleh juga spot untuk berfoto disini. Karena areanya tidak
terlalu luas, dalam satu jam kami sudah berhasil thawaf keliling taman. Saya lanjut lagi diatas bendungan sepanjang
35 meter di samping tujuh pintu air bendungan Serut. Sayangnya tidak terdapat
spot menara pandang disini. Saya harus mencari sendiri spot yang bagus untuk
mengambil gambar.
Agak Serem Airnya |
Jalanan Lengang |
Dari kejauhan tampak dam dan plengsengan di bawah pintu air
ambrol tergerus air. Sepertinya akibat usia yang menua dari dam dan plengsenganitu. Beberapa remaja nampak
bersantai di area sekitar bendungan menikamati udara yang cukup semilir. Tidak banyak pilihan bagi orang seusia saya
selain pemandangan waduk yang indah dengan latar belakang perbukitan daerah
Lodoyo. Namun jka mengajak anak kecil tempat ini adalah tempat yang tepat.
Kunjungi Bendungan Serut ya.=)