Pada hari pertengahan bulan Juni ini saya kembali
mengunjungi Surabaya untuk urusan pekerjaan. Karena bertepatan dengan momen
libur anak sekolah otomatis pekerjaan utama saya sebagai guru les privat jadi
cuti untuk sementara. Berangkat dari kediaman sekitar jam 4 subuh dan sampai di
Stasiun Gubeng, Surabaya pukul 10 pagi. Sebenarnya sesuai rencana akan mampir
di rumah kakak di kawasan Tambaksari, Surabaya namun karena keponakan yang notabene anak
kakak saya masih mengikuti UKK, maka saya baru bisa kesana sekitar jam 1. Masih
ada waktu sekitar 1 jam yang dapat saya manfaatkan berkeliling sekitar Stasiun
Gubeng. Terlintas ide untuk menuju ke kawasan Jalan Ambengan dimana disitu
terdapat Soto Ayam Ambengan milik Pak Sadi yang sudah terkenal kelezatannya
dimana-mana.
Warung Soto Ayam Ambengan Pak Sadi |
Bahkan menurut banyak media online, Soto Ayam Ambengan ini adalah
peraih Street Food Masters Of The Year 2013
alias dinobatkan sebagai makanan kaki lima terbaik di ajang World Street Food
Congress 2013 di Singapura. Seenak apa soto ini sampai-sampai bisa mengikuti
jejak rendang sebagai salah satu makanan terbaik di Indonesia?Mari kita review.
Berdasarkan sejarah dulunya soto ayam ini dijajakan secara berkeliling oleh Pak
Sadi sendiri semenjak tahun 1971. Karena pembeli makin banyak maka beliau
membuka depot Soto Ayam Ambengan Pak Sadi Asli (yang benar-benar asli) terdapat
di Jalan Ambengan No. 3A, Surabaya. Sekarang juga terdapat banyak cabang soto
ini di beberapa daerah Surabaya bahkan ada di Jakarta. Untuk menghindari
“pembajakan”, Soto Ayam Ambengan Pak Sadi Asli ini telah didaftarkan sebagai
merk dagang sehingga pembeli bisa dengan mudah membedakan dengan soto-soto
ambengan penirunya. Dilihat dari Google Maps, lokasi soto ini terletak
sekitar 1,1 Km dari Stasiun Gubeng.
Tidak Terlalu Jauh Dari Stasiun Gubeng, Surabaya |
Karena jaraknya dekat, saya memilih jalan
kaki menuju kesana lagipula cuaca berawan jadi tidak terlalu panas. Menyusuri
pinggiran Mall Grand City, SMAN 5 Surabaya, sampai Gerai A&W sampailah saya
di depot Soto Ayam Ambengan Pak Sadi Asli. Jangan bayangkan depot soto ini
memiliki parkiran luas, berlantai banyak, dan sebagainya. Depotnya sangat
sederhana dengan lokasi parkir bahu jalan. Lantainya cuma lantai dasar saja.
Didalamnya terdapat beberapa meja panjang untuk makan. Suasananya cendurung
temaram. Khas depot-depot yang sudah lama berdiri. Ini yang menjadi trademark
bahwa Soto Ayam Ambengan Pak Sadi telah lama diracik dan menjadi jujugan
pelanggan setianya. Tapi yang hebat dengan depot sesederhana itu bisa mempekerjakan
karyawan dengan jumlah lebih dari 15 orang ato rata-rata 1 karyawan per meja
ditambah dengan pegawai dapur!!. Denger-denger
ini untuk mengantisipasi pengunjung yang membludak ketika jam makan siang.
Mereka rela antri hingga ke jalan demi seporsi soto. Wah, hebat juga soto ini. Segera saya mengambil tempat dan memesan
semangkuk soto ayam campur (nasinya semangkok dengan soto)
dan segelas es teh. Tidak sampai 1 menit semangkuk besar soto ayam dan segelas
es teh sudah landing di hadapan saya.
Suasana Agak Temaram Khas Depot Lama |
Penampakan Soto Ayam Ambengan Pak Sadi Asli |
Tidak seperti soto kebanyakan mangkoknya sudah berlogo Soto Ayam Ambengan Pak
Sadi Asli (catat). Sebenarnya menu yang legendaris adalah soto ayam dengan
ditambah jeroan ato brutu namun
karena perut masih kenyang saya lebih memilih soto biasa saja. Selain menu tadi
masih banyak pilihan isian soto lain (lihat gambar). Oke, dari pertama datang
bau kunyit dan jeruk nipis soto ini sudah tercium dengan kencang dari soto ini.
Kuahnya bening dengan irisan daging ayam tebal ditaburi dengan taburan bubuk
koya atau parutan kelapa dengan krupuk udang. Enaknya koyahnya disediakan terpisah jadi bisa menaburi koyah
sepuasnya, hehehe.
Koyah "Swalayan" |
Saya tambahkan sedikit kecap dan sambal lalu diaduk
sebentar. Kesan pertama begitu menggoda selanjutnya ingin nambah juga. Rasa sotonya sesuai predikatnya sebagai juara makanan
kaki lima. Gurih koya pas bercampur dengan legitnya kuah, manisnya kecap, dan
segarnya asam jeruk serta kunyit. Irisan daging ayamnya tidak anyep dan menambah sedapnya soto. Bawang
goreng dan irisan seledri+kubis juga menambah kaya rasa soto ini. Sesendok, dua
sendok sampai terakhir kuahnya saya kandaskan. Wah, benar-benar tidak ada
tandingan soto ayam ini. Luar biasa enak, hehehe. Semangkuk soto campur biasa
dihargai Rp 18.000,- dan akan meningkat harganya sesuai isiannya. Cukup murah
dan melebihi ekspetasi saya terutama dalam porsi dan rasa. Jadi, kesimpulannya,
Soto Ayam Ambengan Pak Sadi Asli ini sangat pantas dan wajib dicoba jika sedang
berkunjung ke Surabaya. Tidak di Surabaya? Bisa datang juga ke cabang-cabang
Soto Ayam Ambengan Pak Sadi di kota-kota terdekat yang bisa di –googling alamatnya, hehehe. Pastikan
keaslian sotonya jangan sampai yang palsu. Yuk,
mampir ke Soto Ayam Ambengan Pak Sadi Asli.=)